Kapan Perusahaan Perlu Menerapkan Pembukuan dan Akuntansi?

3/22/2017
Kapan Perusahaan Perlu Menerapkan Pembukuan dan Akuntansi?
Akuntansi dan pembukuan, oleh pengusaha kecil, cenderung dianggap sebagai beban, sesuatu yang merepotkan--sehingga tidak banyak usaha kecil yang mau menerapkan keduanya secara serius. Pengusaha kecil baru menyadari pentingnya menerapkan pembukuan dan akuntansi setelah mereka mengalami masalah keuangan.

Jika diterapkan secara serius, bisa dijamin: beban gaji untuk pegawai bookkeeper/accounting atau fee untuk konsultan, sangat kecil jika dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh dari proses pembukuan dan akuntansi yang diterapkan. Kerepotan yang ditimbulkan akibat proses pembukuan dan akuntansi, tidak seberapa jika dibandingkan dengan kerepotan yang timbul jika tidak menerapkan.

Bagaimanapun juga, khususnya kepada perusahaan kecil (UKM), saya tidak pernah memaksa mereka untuk menerapkan pembukuan dan akuntansi. Keputusan antara menerapkan-atau-tidak, adalah  ‘trade-off’ untuk dipilih antara:
  • Repotnya menerapkan pembukuan-akuntansi serta beban yang ditimbulkannya; dengan
  • Potensi manfaat yang akan diperoleh.

Jadi, kapan suatu perusahaan perlu menerapkan pembukuan dan akuntansi?

Suatu perusahaan belum perlu menerapkan pembukuan dan akuntansi, bila Pengusaha (Pelaku Usaha atau pengelolanya) BISA MENGETAHUI SECARA PERSIS TANPA MENGALAMI KESULITAN dan pemerintah/pihak otoritas lainnya belum mewajibkan, hal-hal sebagai berikut:
  • berapa keuntungan/kerugian perusahaan;
  • berapa profit margin perusahaan;
  • berapa penjualan hari ini, minggu ini, bulan ini;
  • produk mana yang menguntungkan dan mana yang merugikan;
  • channel pemasaran mana yang efektif dan mana yang tidak;
  • berapa biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead dan biaya umum lainnya;
  • aktivitas mana yang efisien dan mana yang boros;
  • berapa saldo kas hari ini, minggu ini, bulan ini;
  • dari mana dan kemana kas mengalir;
  • siapa saja pelanggan yang belum bayar, berapa piutang (tagihan) ke pelanggan hari ini, minggu ini, bulan ini dan kapan jatuh temponya;
  • berapa persediaan hari ini, minggu ini, bulan ini;
  • persediaan mana yang lancar dan mana yang ngendon di gudang berbulan-bulan;
  • siapa saja supplier yang belum dibayar, berapa utang ke supplier hari ini, minggu ini, bulan ini dan kapan jatuh temponya;
  • berapa saldo utang bank dan kreditur lainnya dan kapan jatuh temponya;
  • berapa kewajiban pajak yang timbul hari ini, atas obyek apa, dan kapan harus dibayar.

Beberapa Catatan Penting


Salah-satu alasan mengapa pengusaha kecil enggan merekrut bookkeeper (terlebih-lebih akuntan) adalah karena mereka menemukan kenyataan bahwa: belum banyak pegawai accounting yang bisa menjalankan fungsinya dengan penuh. Sebagian besar hanya sampai pada proses pencatatan dan penyusunan laporan keuangan, belum sampai melakukan analisa yang bisa dijadikan bahan pengambilan keputusan.
Itu sebabnya, banyak pengusaha kecil yang menganggap MANFAAT yang diperoleh dari menerapkan pembukuan dan akuntansi BELUM SEBANDING dengan BIAYA dan KEREPOTAN yang ditimbulkan.
Semoga kedepannya semakin banyak pegawai accounting yang bisa menjalankan fungsinya dengan lebih penuh, sehingga pengusaha tidak merasa sia-sia. Dengan terus memperdalam ilmu akuntansi dan belajar mengenai proses suatu usaha (bisnis), saya optimis semua orang accounting (management dan public accountant), BISA. Selamat berkarya. ***



Share this

Tulisan Terkait

Previous
Next Post »

Tidak ada komentar:

Posting Komentar